السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ MENGENAL MURSYID Mursyid adalah seorang guru pembimbing dalam ilmu Hakikat atau ilmu Thariqoh. Walaupun bimbingan setiap Mursyid itu berbeda, namun pada dasarnya pelajaran dan tujuan yang diajarkannya adalah sama yaitu Al-Wushul ila-Allah. Sebagaimana Jibril as membimbing Rasulullah Saw ketika dibawa menuju Allah dalam Isra’ dan Mi’raj. Rasulullah Saw, senantiasa dibimbing oleh Malaikat Jibril as. Fungsi Jibril di sini sama dengan fungsi Mursyid di mata kaum Sufi. Hal yang sama, ketika Nabi Musa as, yang merasa telah sampai kepada Nya, ternyata harus diuji melalui bimbingan ruhani Nabi Khidir as. Hubungan Nabi Musa dan Nabi Khidir adalah hubungan spiritual antara Murid dan Mursyidnya. Maka dalam soal-soal Syari’at serta logika, Nabi Musa as sangat memahami. Tetapi ternyata Nabi Musa tidaklah sehebat Nabi Khidir dalam soal batiniyah. Hakikatnya mereka berdua mempunyai bidang tugas di ruangan yang berbeda. Para Ulama Sufi mengungkapkan “Diantara syarat Guru Thoriqoh adalah alim atas perintah-perintah syara`, mengamalkannya, tegak di atas adab-adab Thoriqoh serta berjalan di dalamnya, sempurna pengetahuannya tentang Hakikat dan sampai pada Hakikat itu serta ikhlas dalam semua hal tersebut”. Imam Al Junaidi menyatakan “Ilmu kita ini Thoriqoh terikat oleh Al Qur`an dan As Sunnah. Siapa saja yang belum belajar Al Qur`an dan As Sunnah dan tidak pula pernah duduk di depan para Ulama untuk menuntut ilmu orang tersebut tidak boleh diikuti di dalam tingkah laku Thoriqoh ini”. Seorang Mursyid diberi kelebihan dari Allah Swt, ia dapat memberikan petunjuk dan bimbingan kepada manusia. Karena seorang Mursyid memiliki 1. Mengetahui semua hukum Fardhu ain. Seorang Mursyid mengetahui semua hukum Fardhu ain, seperti hukum-hukum Shalat, Puasa, Zakat bila sampai nisab, muamalah, jual beli apabila dia bergelut di Dunia perdagangan, dan hukum-hukum Islam lainnya. Disamping itu, dia harus mengetahui akidah Ahli Sunnah dalam masalah Tauhid. Dia harus mengetahui apa-apa yang wajib bagi Allah, apa-apa yang jaiz bagi Nya, dan apa-apa yang mustahil bagi Nya, baik secara global maupun secara detail. Demikian juga halnya dengan Rasulullah Saw dan Rukun Iman lainnya. 2. BerMakrifat atau mengenal Allah. 3. Mengetahui teknik-teknik pensucian jiwa dan proses mendidiknya. Seorang Mursyid harus mensucikan jiwanya terlebih dahulu dibawah bimbingan seorang pendidik spiritual atau Mursyid. Dengan demikian, dia mengetahui tingkatan-tingkatan jiwa, penyakit-penyakitnya dan godaan-godaannya. Dia mengetahui penghalang bagi setiap fase perjalanan dan cara menanganinya sesuai dengan kondisi setiap orang. 4. Mempunyai Makrifat khassah. Maksudnya seorang Mursyid adalah seorang yang sudah mencapai tahap rasa takut kepada Allah yang membekas di hati dan pribadinya. Ini semua dapat dilihat dan dirasa oleh orang yang mempunyai Bashirah terutama Ulama amilin sezamannya. Begitu juga dia adalah seorang yang sentiasa terhubung hatinya dengan Rasulullah Saw. Semua anugerah Makrifat ini didapatkannya dari hasil Mujahadah atau dari anugerah Allah padanya. Ketulusan hati dalam mendapatkan Allah menjadikan jalannya menuju Allah itu terbentang luas dengan keberkahan junjungan mulia Rasulullah Saw. Rasulullah Saw pernah berwasiat kepada Ibnu Umar tentang hal itu dalam sabdanya “Hai Ibnu Umar, Agamamu, Agamamu. Sesungguhnya dia adalah daging dan darahmu. Maka perhatikanlah dari siapa engkau mengambilnya. Ambillah Agama dari orang-orang yang istiqomah, dan janganlah engkau mengambilnya dari orang-orang menyimpang.” HR. Ibnu Ady Diantara tanda-tanda Mursyid Kamil ialah 1. Terasa tenang, lapang dan sejahtera ketika bersamanya. Jika kita duduk bersamanya, maka kita akan terasa adanya hembusan iman dan aroma yang menyejukkan jiwa. Dia tidak berbicara selain tentang Allah, tidak mengucapkan selain kebaikan dan tidak bercakap selain memberi nasehat dan pengajaran. Semua yang diungkapkan adalah ilmu yang mendidik jiwa serta membuka keinsafan. Kita dapat mengambil manfaat dari pergaulan dengannya, sebagaimana dari pembicaraannya. Kita dapat mengambil manfaat ketika kita berada dekat dengannya. Memandangnya sajapun mendapat manfaat jiwa apalagi mendengar bicaranya. 2. Terasa aura kasih sayang yang luar biasa. Kita mendapatkan potret keimanan, keikhlasan, ketakwaan dan kerendahan hati pada dirinya dan para muridnya. Ketika kita bergaul dengan mereka, kita terkesan dengan sifat-sifat mulia, seperti cinta kasih, kejujuran, tolong menolong, bekerjasama, bantu membantu dan persaudaran yang tulus. Jumlah murid yang belajar kepada seseorang Mursyid itu bukan ukuran. Tapi yang dinilai adalah tahap rasa takutnya mereka kepada Allah. Sejauh mana terbebasnya mereka dari noda-noda dan penyakit-penyakit jiwa dan usaha mereka untuk dapat istiqomah dalam perjalanan mereka menuju Allah. 3. Ciri pengikutnya datang dari berbagai status. Sebagaimana ciri para sahabat Rasulullah Saw, mereka muncul dari berbagai latar belakang sosial. Para murid bagi Mursyid ini datang dari berbagai bangsa, negara, status sosial, jabatan, kepakaran dan pengalaman. Maka keuntungan mendapat seorang Mursyid akan mendorong murid untuk mengambil ilmu darinya, terus bergaul dengannya, berakhlak seperti akhlaknya, serta mengamalkan nasehat dan bimbingannya, demi mencapai kebahagiaan Dunia dan Akhirat. 4. Mempunyai rasa takut kepada Allah Swt, dengan sebenar-benar takut. Semua dapat dilihat pada ibadah yang dilakukan sungguh-sungguh dengan penuh Khusyuk. 5. Sangat fanatik dengan Sunnah Nabi Saw. Baik dari sudut kata-kata, akhlak, tindakan, pergaulan dan jiwa perjuangan. 6. Tidak mengharap kepada jiwa mereka hanya kepada Allah di manapun mereka berada, dalam situasi apa sekalipun dan pada waktu kapanpun. 7. Sangat ridha dengan apapun ketentuanAllah payah, senang atau derita semuanya baik baginya karena kuatnya keyakinan hati mereka kepada Allah. Pada hakikatnya dalam mengenal dan mencintai Mursyid, adalah perlunya keyakinan, karena keMursyidan merupakan perkara ghaib. Sebagaimana Rukun Iman, kita dituntut untuk meyakini Allah, Malaikat, Nabi / Rasul, Kitabullah, Takdir dan Kiamat. Semuanya adalah perkara ghaib. Misal seperti Nabi dan Kitabullah secara zahirnya tampak namun pada hakikatnya hanya dapat diyakini oleh orang Muslim sedangkan orang kafir tidak mempercayainya, mereka hanya memandang nabi seperti manusia biasa pada umumnya sehingga mereka terhijab dari kebenaran, mereka tidak mengetahui ada nur kenabian di sebalik jasadnya. Begitu pula kitabullah, mereka orang kafir menyangka kitab Al Qur’an adalah buatan manusia, sedangkan kaum Muslimin meyakini Al Qur’an adalah Kalam Allah pandangan manusia pada umumnya terhadap seorang Mursyid, berbeda dengan para murid-muridnya, mereka akan memandang Guru Mursyid sebagai seorang Wali Allah yang dapat membimbing mereka. Karena disebalik Mursyid ada Nur yang tidak dimiliki oleh yang lain walaupun mereka Ulama sekalipun. Selasa, 26 Januari 2021Adha Risyandi
Setiaplangkah jejak dan kata-kata guru / ulama' yang diikuti akan dipersoalkan di kubur dan kelak di padang mahsyar, Syariat adalah Zahir, Tariqat adalah Batin, Haqiqat adalah akhir, Makrifat adalah Awal, perlu semua orang Islam beriman belajar, Sanad guru mursyid itu mesti sampai kepada Rasulullah S.A.W. Mesti WAJIB seorang Lelaki dan
Ilustrasi Kata Mutiara untuk Guru dari Murid. Foto Unsplash/Adam mutiara untuk guru dari murid memiliki arti yang mendalam. Melalui kata-kata, kamu bisa mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada guru atas bukan hanya memberikan ilmu, melainkan juga membimbing serta memberikan perhatian dan kasih sayang kepada murid-muridnya. Tanpa guru, akan sangat sulit mewujudkan cita-cita atau memajukan sebuah bangsa. 20 Kata Mutiara untuk Guru dari MuridIlustrasi Kata Mutiara untuk Guru dari Murid. Foto Unsplash/Taylor ini Inspirasi Kata akan memberikan kata mutiara untuk guru dari murid, dikutip dari dan “Tujuan pendidikan adalah untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan.” "Tak ada yang lebih membuat murid gembira selain berhasil mempelajari sesuatu. Tak ada yang membuat seorang guru gembira selain menemukan cara untuk mengajari muridnya.""Guru terbaik adalah guru yang tak lelah mencari cara agar muridnya mengerti." “Menjadi guru adalah panggilan jiwa. Kita akan sangat kesulitan memajukan pendidikan jika seseorang menjadi guru sekadar untuk mencari nafkah.” "Yang paling hebat bagi seorang guru adalah mendidik dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar.""Mungkin guru bukanlah orang terpintar atau tersukses di muka bumi. Namun, guru mampu membimbingmu menuju kesuksesan."“Jika ingin berkah harta, berbaktilah kepada orang tua. Jika ingin berkah ilmu, berbaktilah kepada guru.”"Terima kasih untuk semua guru yang pernah memberi pelajaran. Dengan upaya keras mereka, dunia menjadi tempat yang menakjubkan.""Guru bijak adalah yang mengajar sesuai dengan apa yang siswa butuhkan. Tidak semata-mata berdasarkan kurikulum yang kaku dan membelenggu.""Sepandai apa pun seorang siswa, peran guru tetap sangat penting sebagai pendidik dan pembimbing.""Guru yang baik sangat bijaksana dan tahu hari esok pada mata anak-anak didiknya.""Seorang guru adalah orang yang mengajar untuk menciptakan semua profesi.""Guru yang baik membuat siswa bodoh menjadi cerdas dan membuat siswa cerdas menjadi lebih cerdas.""Guru yang baik tidak pernah bilang muridnya bodoh. Guru yang baik selalu bilang, 'Muridku belum bisa'."Guru yang baik ibarat lilin, membakar dirinya sendiri demi menerangi orang lain.""Hanya satu di antara seribu orang yang bisa sukses tanpa bantuan guru.""Guru adalah orang yang menginspirasi bahwa selalu ada bebatuan di jalan yang mengadang dan bagaimana memanfaatkan batu tersebut.""Guru yang baik mengajar menyentuh kehidupan selama-lamanya.""Guru yang baik membuat murid yang jahat menjadi baik dan menjadikan murid yang baik menjadi unggul. Ketika murid-murid kita gagal, berarti kita juga telah gagal menjadi seorang guru.""Guru adalah orang yang berani mengajar dengan tidak berhenti belajar."Nah, itulah beberapa kata mutiara untuk guru dari murid yang sangat berkesan. Semoga bermanfaat!
Dalamliteratur Islam, menurut Muhaimin guru biasa disebut sebagai ustadz, mu'allim, murabbiy, mursyid, mudarris, dan muaddib. Di luar Negeri, kata ustadz identik digunakan untuk mereka yang bergelar profesor. Penggunaan kata ustadz ini mengandung makna bahwa seorang guru diharuskan memiliki komitmen terhadap profesionalitas diri dalam
Apa kata Imam Ghazalli tentang Guru Mursyid. Katanya “Di antara hal yang wajib bagi para salik yang menempuh jalan kebenaran adalah bahwa dia harus mempunyai seorang Mursyid dan pendidikan spiritual yang dapat memberinya petunjuk dalam perjalanannya, serta melenyapkan akhlak yang tercela. Yang dimaksud pendidikan di sini, hendaknya seorang pendidik spiritual menjadi seperti petani yang merawat tanamannya. Setiap kali melihat batu atau tumbuhan yang membahayakan tanamannya, maka dia langsung mencabut dan membuangnya. Dia juga selalu menyirami tanamannya agar dapat tumbuh dengan baik dan terawat, sehingga menjadi lebih baik dari tanaman lainnya. Apabila engkau telah mengetahui bahwa tanaman memerlukan perawat, maka engkau akan mengetahui bahwa seorang salik harus mempunyai seorang mursyid. Sebab Allah mengutus para Rasul kepada umat manusia untuk membimbing mereka ke jalan lurus. Dan sebelum Rasulullah SAW`wafat, Beliau telah menetapkan para Khalifah sebagai wakil Beliau untuk menunjukkan manusia ke jalan Allah. Begitulah seterusnya, sampai hari kiamat. Oleh karena itu, seorang salik mutlak memerlukan seorang Mursyid.” Tuan Guru Dr. Hj jahih Didek Al _khalidiMenurut Imam al Gahazali, pada umumnya manusia tidak boleh melihat penyakit-penyakit jiwa mereka sendiri kecuali orang-orang yang telah terbuka hijabnya dan telah tercerahkan melalui bimbingan Mursyid. Seseorang hanya dapat melihat korotan saudaranya tapi dia tidak mampu melihat kotorannya Mursyid atas karunia Allah mengetahui penyakit-penyakit hati manusia. Oleh karenanya kata Imam Al Ghazali apabila menusia ingin mengetahui penyakit-penyakit jiwanya hendaknya dia duduk dihadapan Mursyid yang mengetahui penyakit-penyakit jiwa dan menyingkap aib-aib yang tersembunyi. Dia harus mengendalikan hawa nafsunya dan mengikuti petunjuk Mursyidnya itu dalam melakukan sikap seorang murid terhadap mursyidnya atau sikap seorang pelajar terhadap gurunya. Dengan demikian, Mursyid atau gurunya akan dapat mengenalkannya tentang penyakit penyakit yang ada dalam jiwanya dan cara sekarang orang menyibukkan diri dengan mempelajari ilmu-ilmu yang tidak berhubungan dengan dirinya sendiri dan melupakan tentang ilmu mengenal diri. Tasawuf adalah ilmu untuk penyucian hati dan ilmu untuk mengenal diri agar boleh mengenal Tuhan. Tasawuf bukan sekedar ilmu yang dibaca dan dihapal lalu dipraktekkan menurut selera pada intinya adalah ilmu kerohanian yang memerlukan seorang “Master” yang ahli untuk membimbing manusia kepada Tuhan. Dialah Mursyid yang bukan hanya mengatakan bahwa Allah itu Esa dengan segala sifat-sifat-Nya tapi juga boleh mengantarkan muridnya langsung bertemu dengan Allah sebagaimana pengalaman Imam Al Ghazali diantarkan kehadirat Allah oleh Guru Ghazalli selalu bersyukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya yang tidak terhingga dengan diperkenalkan dia dengan salah seorang Auliya-Nya. Beliau lah yang membimbing nya kehadirat Allah SWT menemukan cahaya dalam kegelapan hati. Tanpa Mursyid, sungguh dia hanyalah seorang hamba baca yang merasa tahu tanpa boleh merasakan Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim akan selalu mengekalkan kita dalam karunia-Nya bersama dengan kekasih-Nya di muka bumi, memberikan kesempatan untuk terus menyaksikan keindahan wajah-Nya, mengizinkan kita untuk terus mendengar firman-Nya yang Maha Menggetarkan. About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.