Satulampu di tengah persimpangan, bisa dihidupkan dan dimatikan oleh ke empat sakelar. Jika salah satu saklar menyalakan - dari kondisi mati, saklar manapun - termasuk saklar itu sendiri, bisa mematikan. Agan2x bisa bantu membuat rangkaian atau logika digitalnya? Terimakasih. 16-03-2014 17:01
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem kontrol lampu menggunakan remote untuk menyalakan dan memadamkan lampu, Penelitian ini dilakukan pada ruangan Direktur Akademi Ilmu Komputer AIKOM Ternate, Metode Penelitian yang digunakan adalah metode Pustaka, Observasi, serta Rancangan Alat, Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah Bahasa C, Perancangan alat terdiri dari pembuatan alat pengontol lampu dan komponen yang menunjang kerja sistem seperti Sistem pengontrol, Mikrokontroler ATMega 8535, relay, remote, dan lampu. Sistem control lampu yang dioperasikan dengan menggunakan remote control untuk menggerakkan relay sehingga lampu yang terhubung akan menyala dan padam. Remote control tersebut terhubung dengan receiver yang ada pada mikrokontroler, dengan menekan tombol B, maka lampu menyala/hidup dan ketika menekan tombol A, dan lampu padam melalui sistem control, dengan adanya sistem ini mempermudah sesorang untuk menyalakan dan memadamkan lampu yang lebih praktis tanpa harus mendekati stop kontak pada Ruangan Direktur Akademi Ilmu Komputer AIKOM Ternate.
Voltmeter alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Wattmeter: alat ukur yang digunakan untuk mengukur daya listrik 237 DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA BIODATA PENULIS BIO DATA PENULIS 1 : Nama Lengkap : Mohamad Baedowi, S.Pd., M.Pd. Telepon /HP/WA : 085601308525 Email : [email protected] AkunFacebook :-
1 Perancangan Sistem Switching 16 Lampu Secara Nirkabel Menggunakan Remote Control Rumagit, Wuwung, Sompie, Narasiang Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115, Email [email protected] Abstrak - Teknologi nirkabel telah menjadi suatu yang populer saat ini diseluruh dunia. Teknologi ini telah digunakan pada sebagian besar kehidupan sebagai bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi. Sesuai dengan keinginan manusia yang selalu ingin melakukan pekerjaan secara cepat tanpa membutuhkan waktu yang lama dan tenaga. Seperti melakukan pengontrolan terhadap lampu dengan menggunakan saklar, menghidupkan lampu pada rumah ataupun gedung yang menguras waktu karena jarak yang berjauh-jauhan. Sistem pengontrolan dengan menggunakan remote control infrared merupakan solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Ada beberapa rangkaian utama untuk pengontrolan lampu rumah ini, diantaranya transmitter remote control yang berfungsi sebagai pengiriman data, receiver sensor TSOP 1738 yang merupakan penerima data yang dikirim oleh transmitter, mikrokontroler ATMega8535 sebagai pengelolah data yang diterima oleh receiver, LCD untuk menampilkan beban lampu yang telah ON/OFF, dan terdapat toggle switch sebagai kontrol manual. ari hasil pengukuran 1-11 meter, disimpulkan bahwa remote dapat berkerja maksimal pada jarak 6 meter dan tidak terhalang media serta dapat bekerja dengan stabil pada lampu 1-16. Sedangkan pada jarak 7-11 meter, sensor tidak merespon dengan baik untuk beberapa beban lampu dikarenakan adanya noise digital. Kata Kunci Teknologi nirkabel, remote control, receiver, transmitter, mikrokontroler. I. PENDAHULUAN Keberadaan teknologi adalah untuk mempermudah pekerjaan taupun kegiatan kegiatan manusia. Dengan teknologi, pekerjaan yang sebelumnya dilakukan dalam jangka waktu yang lama ataupun memulai proses yang rumit dapat diselesaikan dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini yang membuat teknologi berkembang dengan sangat pesat. Salah satu cabang teknologi ini adalah dibidang elektronika, contoh menjamurnya perangkat elektronik. Melalui elektronika, dapat direkayasa perangkat yang memiliki fungsi-fungsi tertentu. Kebutuhan akan perangkat elektronika muncul karena manusia menginginkan suatu kemudahan. Teknologi nirkabel telah menjadi suatu yang populer saat ini diseluruh dunia. Teknologi ini telah digunakan pada sebagian besar kehidupan sebagai bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi. Saat ini sistem pengendalian pada gedung ataupun ruangan masih menggunakan sistem manual, yaitu dengan cara menekan tombol on/off saklar lampu, sehingga hal ini kurang efisien dalam melakukan pengontrolan lampu listrik tersebut dan mengakibatkan pemborosan biaya karena pemakaian yang berlebihan. Sekarang telah ada peralatan elektronik khususnya lampu listrik yang dapat dikendalikan dengan menggunakan sinar infra merah sebagai media komunikasinya. Disamping itu juga peralatan yang dikendalikan lebih dari satu buah, dan jarak masing-masing peralatan berjauhan karena ruangan yang sangat besar, maka ini tentu saja tidak menghemat waktu dan tenaga manusia, sehingga pencegahan penggunaan peralatan pengendalian lampu dan oleh pihak yang tidak berwenang tidak dapat dilakukan. Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas, penulis ingin merancang sistem pengendalian peralatan listrik menggunakan remote control dalam penggendalian on/off daya listrik berbasis mikrokontroler ATMega8535. Jika menggunakan remote control ini akan membantu kita mempermudah menghidupkan atau mematikan lampudisebuah gedung ataupun ruangan, karena pada remotecontrol ini menggunakan sinar infra merah yang mempunyai jarak tembus yang jauh asal tidak ada yang menghalangi antara pemancar dengan penerima infra merah. II. LANDASAN TEORI A. Infra Merah Infra merah infrared ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya Nampak yaitu diantara 700 nm dan 1 mm. sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya, maka radiasi cahaya infra merah akan Nampak pada spectrum electromagnet dengan panjang gelombang diatas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah akan tidak tampak oleh mata, namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa / dideteksi. Infra merh dapat dibedakan menjadi 3 macam yakni Near infrared – µm Mid infrared – 10 µm Far infrared 10 – 100 µm Contoh aplikasi sederhana untuk far infrared adalah terdapat pada alat-alat kesehatan. Sedangkan untuk mid infrared ada pada alat ini untuk sensor biasa, sedangkan near infrared digunakan untuk pencitraan pandangan malam seperti pada nightscoop. Penggunaan infra merah sebagai media transmisi data mulai diaplikasikan pada berbagai peralatan seperti TV, handphone, sampai pada transfer data PC. Media infra merah ini dapat digunakan baik untuk control aplikasi lain maupun transmisi data. Sifat-sifat cahaya infra merah 1. Tidak tampak manusia 2. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang 3. Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas 2 Komunikasi infra merah dilakukan dengan menggunakan diode infra ra merah sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai penerimanya. Untuk jarak yang cukup jauh, kurang lebih 3 – 5 meter, pancaran data harus dimodulasikan terlebih dahulu untuk menghindari kerusakan data akibat noise. Bentuk gelombang infra merah ah dapat dilihat pada gambar 1. Untuk transmisi data yang menggunakan media udara sebagai media perantara biasanya menggunakan frekuensi carrier sekitar 30KHz – 40 KHz . infra merah yang dipancarkan melalui udara ini paling efektif jika menggunakan sinyal carrier yang mempunyai frekuensi diatas. Sinyal yang dipancarkan oleh pengirim diterima oleh penerima infra merah dan kemudian di kodekan sebagai sebuah paket biner. Proses modulasi dilakukan dengan mengubah kondisi logika 0 dan 1 menjadi kondisi ada dan tidak ada sinyal carrier infra merah yang berkisar antara 30 KHzKHz 40 KHz. Pada komunikasi data serial, kondisi idle tidak ada transmisi data adalah merupakan logika 0’, sedangkan pada komunikasi infra merah kondisi idle adalah kondisi tidak adanya sinyal carrier. carrier Hal ini ditunjukkan agar tidak terjadi pemborosan daya pada saat tidak terjadi transmisi data. Bentuk modulasi infra merah dapat dilihat pada gambar 2. B. Sensor TSOP1738 Pada alat ini, logika yang di gunakan logika high, setela logika low sesaat dan itulah yang dijadikan sebagai data, sehingga dengan mengatur lebar pulsa high 1, tersebut dengan suatu nilai tertentu dan menjadikan nilai tersebut sebagai datanya, maka pengiriman data dapat dilakukan. IC ini mempunyai karakteristrik yaitu akan mengeluarkan geluarkan logika high1 atau tegangan ± 4,5 volt pada outputnya jika IC ini mendapatkan pancaran sinar infra merah dengan frekuensi antara 38 – 40 Khz, dan IC ini akan mengeluarkan sinya Low 0 atau tegangan ± volt jika pancaran sinar infra merah dengan d frekuensi antara 38 – 40 KHz berhenti, namun logika low tersebut hanya sesaat yaitu sekitar 1200µs. Setelah itu, outputnya kan kembali menjadi high. Sifat inilah yang dimanfaatkan sebagai pengiriman data. Output dari IC ini dihubungkan pada Mikrokontroler, troler, Sehingga setiap kali IC ini mengeluarkan logika low atau high pada outputnya, maka mikrokontroler dapat langsung mendeteksinya. Bentuk fisik dari sensor ini dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 1. Bentuk gelombang Infra merah Gambar 2. Bentuk modulasi Infra merah C. Optocoupler PC817 Optocouler adalah suatu piranti yang terdiri dari dua bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang berkerja secara otomatis, optocoupler atau optoisolator merupakan komponen penggandeng coupling antara rangkaian input dengan output yang menggunakan media cahaya opto sebagai penghubung. Dengan kata lain, tidak ada bagian yang konduktif antara kedua rangkaian tersebut. Optocoupler terdiri dari 2 bagian,yaitu transmitter pengirim dan receiver penerima. Transmitter Merupakan an bagian yang terhubung dengan rangkaian input atau rangkaian kontrol. Pada bagian ini terdapat sebuah LED infra merah IR LED yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal pada receiver. Pada transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan terhadap sinyal tampak. Receiver Merupakan bagian yang terhubung dengan rangkaian output atau rangkaian beban, dan berisi komponen penerima cahaya yang dipancarkan oleh transmitter. Komponen en penerima cahaya ini dapat berupa photodioda ataupun photo trangsistor. Prinsip kerja dari optcoupler atau optoisolator adalah sebagai berikut. Pada saat input bernilai HIGH, maka LED pada optoisilator akan menyala dan transistor pada optoisolator ON sehingga ingga output dihubungkan dengan GROUND dan output tidak menyala. Sebaliknya saat input bernilai LOW,maka LED pada optoisolator tidak menyala dan transistor OFF. Akibatnya output mendeteksi nilai Vcc. Bentuk fisik dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 3. Sensor TSOP1738 Gambar 4.. Optocoupler PC817 Gambar 5. Mikrokontroler ATMega8535 3 Gambar 6. Blok Diagram Sistem Gambar 8. Rangkaian Driver lampu Gambar 7. Sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 D. Mikrokontroler ATmega8535 ATmega8535 adalah mikrokontroler 8-bit 8 CMOS berdaya-rendah rendah yang berbasis pada arsitektur AVR RISC. Dengan mengeksekusi instruksi dalam satu siklus clock, ATmega8535 mendekati 1 MIPS Juta Instruksi Per Detik per MHz. Mikrokontroler ini terdiri atas 32 port por I/O yang terbagi menjadi empat bagian yaitu, port A, port B, port C dan port D, masing-masing masing terdiri atas 8 pin. Bentuk fisik dari mikrokontroler ini dapat dilihat pada gambar 5. III. PERANCANGAN SISTEM A. Blok Diagram Rangkaian Diagram blok pada gambar 6 menjelaskan sebagai berikut 1. Remote control berfungsi sebagai pengirim data, data ata yang dikirimkan berupa pulsa-pulsa pulsa cahaya dengan modulasi frekuensi. Sinyal yang dikirimkan merupakan data-data biner. 2. Dari data yang dikirim oleh remote, remote sensor membaca dan memproses data-data data biner berupa cahaya infra merah. 3. Mikrokontroler berfungsi untuk memproses masukan dari sensor TSOP1738 dan menghidupkan atau mematikan saklar elektrik dari optocoupler. optocoupler 4. LCD Liquid Crystal Display akan menunjukkan kondisi ON/OFF dari beban lampu 1-16. 1 5. Optocoupler berfungsi sebagai saklar elektrik yang berfungsi untuk memicu relay pada rangkaian driver relay. 6. Driver relay terdiri dari 16 buah relay yang setiap relay berfungsi untuk menyalakan atau menghidupkan beban lampu. Pada rangkaian ini juga terdapat 16 toggle switch yang berfungsi sebagai saklar manual lampu. Gambar 9. Rangkaian tampilan LCD B. Perancangan Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega8535 Mikrokontroler ATmega8535 tidak dapat bekerja tanpa beberapa komponen eksternal. Komponen eksternal yang dibutuhkan agar mikrokontroler ATmega8535 dapat bekerja adalah kristal yang bekerja sebagai osilator, dan condensator yang dihubungkan antara kristal dan ground, untuk mencegah osilasi tambahan. Mikrokontroler digunakan untuk memroses data dari sensor penerima TSOP 1738 yang dipancarkan oleh remote control. Kemudian sebagai output adalah tampilan pada LCD. Data dari TSOP 1738 dimasukan dalam port D, untuk LCD dikendalikan dari port C, perintah kendali untuk driver 16 lampu terdapat pada port A dan port B. Perancangan dapat dilihat pada gambar 7. C. Perancangan Rangkaian driver Lampu. Rangkaian ini berfungsi untuk menghidupkan lampu melalui sinyal dari mikrokontroler. Sinyal dari mikrokontroler akan diterima oleh optocoupler untuk kemudian diteruskan kepada transistor yang akan mengaktifkan relay. Optocoupler dapat d diaktifkan secara manual melalui saklar yang menghubungsingkatkan kolektor dan emitor pada internal optocoupler. Terdapat juga LED yang berfungsi sebagai indikator sinyal masukan dari mikrokontroler. Gambar 8. D. Perancangan Tampilan LCD Tampilan LCD telah menjadi bentuk kit dengan 16 pin. Pin-pin pin ini nantinya dihubungkan ke mikrokontroler sebagai monitor dari rangkaian input. Berdasarkan 4 hubungan pin dari LCD ke mikrokontroler dapat diklasifikasikan sifat pin tersebut, dimana pin C4-C7 adalah sebagai data, pin 4-6 adalah kontrol dan pin 1-3 adalah catu daya. Pin15 dan 16 adalah kaki anoda dan katoda dari LED yang menentukan tingkat kecerahan dari LCD. E. Perancangan maket untuk 16 buah beban lampu. Untuk perancangan maket, bahan-bahan yang digunakan berupa triplek dengan ukuran 143x123x1,5 cm, 16 buah fitting, 16 buah lampu pijar serta bahan pendukung lainnya seperti paku dan sekrub yang dirakit dalam papan triplek. Dalam perancangan gambar dibuat 16 ruangan berupa ruangan rumah yang ditampilkan dalam 2D untuk menempatkan 16 titik lampu. Maket ini dibuat sebagai simulasi dalam pegujian alat nanti. Gambar perancangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Catu Daya Untuk menguji catu daya, dilakukan 5 kali pengukuran pada 3 tegangan keluaran, yaitu tegangan pada driver relay, LCD dan pada mikrokontroler. Untuk pengukuran tegangan dilakukan pengukuran saat diberikan beban. Tujuan dari pengujian catu daya ini adalah untuk mengetahui apakah tegangan dalam pengujian ini dapat menghasilkan tegangan yang sesuai dengan yang diharapkan, yaitu sebesar 16 V untuk rangkaian driver relay, 5V untuk LCD dan 5V untuk mikrokontroler. Hasil pengujian rangkaian catu daya dapat dilihat pada tabel 1. Dari hasil pengukuran yang dilakukan dapat dilihat bahwa tegangan keluaran rata-rata dihasilkan adalah sebesar 4,99 V, 5,01 V dan 18,32 yang secara teori seharusnya 5 V pada LCD, 5 V pada mikrokontroler dan 16 V driver relay. Selisih nilai ini dapat disebabkan akibat tingkat akurasi alat ukur yang digunakan, dan kurang idealnya nilai tegangan pada rangkaian yang dipengaruhi tahanan dalam alat ukur yang bertindak sebagai beban tambahan yang didalam perhitungan tidak merupakan variabel yang dihitung serta komponen kapasitor yang dapat menambah tegangan keluarannya. Gambar 10. Maket untuk 16 buah beban lampu B. Pengujian jarak antara transmitter Remote control receiver sensor TSOP 1738 secara LOS line of sight atau tanpa ada halangan. Dalam pengujian ini, masing-masing lampu diuji sesuai dengan jarak yang ditentukan, yaitu pada jarak 111 meter dengan menekan tombol 1-16 pada remote control untuk menyalakan dan mematikan lampu. Saat melakukan pengujian, sensor dengan remote control diarakan secara tegak lurus 90o dan tanpa terhalang oleh benda-benda apapun LOS. Hasil dicatat dalam tabel 2. V. KESIMPULAN Setelah melakukan pengujian, dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Pada jarak 1-6 meter, kinerja dari pengiriman data dari remote ke sensor berfungsi secara normal, dimana beban lampu menyala sesuai dengan perintah dari remote. 2. Pada jarak 7-10 meter, kinerja dari pengiriman data dari remote ke sensor tidak sepenuhnya berfungsi secara normal, dimana ada beberapa perintah dari remote yang tidak diterima oleh sensor dan juga ada kesalahan baca sensor terhadap perintah dari remote. TABEL I PENGUJIAN CATU DAYA +5V +5V +16V LCD Mikro-kontroler Driver relay 1 4,98V 5,00V 18,38V 2 5,00V 5,01V 18,37V 3 5,00V 5,00V 18,35V 4 5,01V 5,00V 18,24V Pengujian 5 4,99V 5,01V 18,26V Rata-rata 4,99V 5,01V 18,32V TABEL II PENGUJIAN JARAK ANTARA REMOTE CONTROL DENGAN SENSOR. 5 3. Pada jarak > 11 meter, sensor tidak berfungsi dimana perintah dari remote tidak lagi di terima oleh sensor. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5] [6] R. Blocher Dasar Elektronika, Andi Yogyakarta 2003. U. Ronald, Perancangan Alat Pendinginan Portable Menggunakan Elemen Peltier, Universitas Sam Ratulangi, Manado, 2012. D. frank, Petruzella, Elektronik Industri, Yogyakarta Andi. S Rangkuti, Mikrokontroler ATMEL AVR, Bandung Informatika. E. Walewangko, Perancangan Dan Perakitan Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Berbasis Mikrokontroler Dengan Notifikasi Hp Universitas Sam Ratulangi, Manado, 2003. A Winoto, Mikrokontroler AVR ATmega8/16/32/8535 dan Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR, Bandung, Informatika, 2010.
Untukmembuat remote control, kita perlu menggunakan module wireless yang mampu membuat arduino kita berkomunikasi tanpa hubungan kabel dengan jarak yang cukup jauh. Berikut ini adalah rancangan atau gambar rangkaian dari project remote control arduino. Dimana disini kita menggunakan arduino nano sebagai otak utama nya. Menyalakan Lampu
Dalam penelitian ini dirancang peralatan untuk mengontrol cahaya lampu yang dilakukan dengan remote berbasiskan system kontrol. Pengendalian ini pada prisipnya mengendalikan daya yang masuk ke lampu LED DC. Lampu LED DC yang bekerja pada tegangan DC dapat dikontrol dengan menggunakan transistor. Proses pengaturan sudut picu dikendalikan dengan mikrokontroler. Sistem ini terdiri dari 3 blok utama yaitu Remote, Mikrokontroler, dan Driver Transistor. Remote digunakan untuk mengkontrol input data yang masuk ke mikrokontroler. Kemudian mikrokontroler mengolah data masukan dari data remote dan mengatur lampu DC yang terhubung. Pengujian sistem dilakukan dengan cara menekan remote yang mempunyai 4 buah tombol. Tombol A dan C untuk menyalakan lampu 1 dan 2, serta tombol B dan D untuk meredupkan cahaya kedua lampu. Untuk jarak pengontrolan dengan menggunakan remote berfungsi dengan baik pada jarak 0-50 meter tanpa penghalang. Abstract In this research will be design tool to control lamp light that be using remote based on control systwm. This controlling principle is to control the power entered to DC LED lamp. This lamp can be controlled by transistor. The process of controlling trigger angle is controlled by microcontroller. This system is consist of three main block, are remote, microcontroller, and transistor driver. Remote are used to control data input that entered to microcontroller. Then microcontroller processing input data from remote data and controlling DC lamp connected. The system examination have done by pushing the remote that have 4 swithes. Switch A and C to switch on the lamp 1 and 2, then switch A and D to dropping the lamp light both. For distance of controlling by using remote will be well in 0-50 m far away without barrier. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO. 3. NOPEMBER 2016 179 KONTROL CAHAYA LAMPU DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328 I Gede Suputra Widharma, AAN Made Narottama, Wayan Sudayana Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali Abstrak Dalam penelitian ini dirancang peralatan untuk mengontrol cahaya lampu yang dilakukan dengan remote berbasiskan system kontrol. Pengendalian ini pada prisipnya mengendalikan daya yang masuk ke lampu LED DC. Lampu LED DC yang bekerja pada tegangan DC dapat dikontrol dengan menggunakan transistor. Proses pengaturan sudut picu dikendalikan dengan mikrokontroler. Sistem ini terdiri dari 3 blok utama yaitu Remote, Mikrokontroler, dan Driver Transistor. Remote digunakan untuk mengkontrol input data yang masuk ke mikrokontroler. Kemudian mikrokontroler mengolah data masukan dari data remote dan mengatur lampu DC yang terhubung. Pengujian sistem dilakukan dengan cara menekan remote yang mempunyai 4 buah tombol. Tombol A dan C untuk menyalakan lampu 1 dan 2, serta tombol B dan D untuk meredupkan cahaya kedua lampu. Untuk jarak pengontrolan dengan menggunakan remote berfungsi dengan baik pada jarak 0-50 meter tanpa penghalang. Kata Kunci Mikrokontroler, Cahaya Lampu, Remote. CONTROLLING OF THE LAMP LIGHT BY USING REMOTE BASED ON MICROCONTROLLER ATMEGA328 Abstract In this research will be design tool to control lamp light that be using remote based on control systwm. This controlling principle is to control the power entered to DC LED lamp. This lamp can be controlled by transistor. The process of controlling trigger angle is controlled by microcontroller. This system is consist of three main block, are remote, microcontroller, and transistor driver. Remote are used to control data input that entered to microcontroller. Then microcontroller processing input data from remote data and controlling DC lamp connected. The system examination have done by pushing the remote that have 4 swithes. Switch A and C to switch on the lamp 1 and 2, then switch A and D to dropping the lamp light both. For distance of controlling by using remote will be well in 0-50 m far away without barrier. Keywords microcontroller, lamp light, remote 1. Pendahuluan Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong manusia untuk berusaha mengatasi masalah yang timbul di sekitarnya dan meringankan pekerjaan yang sudah ada. Penggunaan mikrokontroler sangat luas, tidak hanya untuk akuisi data melainkan juga untuk pengendalian di pabrik – pabrik, kebutuhan peralatan kantor, peralatan rumah tangga, automobile, dan sebagainya. Hal ini disebabkan mikrokontroler merupakan sistem mikroprosesor yang didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM dan I/O yang terpadu pada satu keping, selain itu komponennya ATMega 328 murah dan mudah didapat di pasaran. Dewasa ini keinginan manusia untuk menjalani hidup yang praktis sangat besar. Dimulai dari hal yang kecil, seperti lampu kamar yang dapat diatur terang redupnya saat ingin tidur di malam hari. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan teknologi di bidang elektronika yang berkembang pesat khususnya mikrokontroler sebagai alat-alat pengendali sudah sangat luas. Pada awalnya terang redupnya lampu masih menggunakan cara konvensial yaiu dengan mnggunakan lampu dimmer. Lampu dimer masih menggunakan resistor sebagai pengatur tengangan, dimana jika semakin besar nilai tahanan resistor maka semakin kecil nilai JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO. 3. NOPEMBER 2016 180 tengangganya dan lampu menjadi redup. Begitu juga sebaliknya,Jika semakin kecil nilai tahanan resistor maka semakin kecil nilai tengangannya dan lampu menjadi terang. Untuk mempermudah dalam pengaturan maka digunakanlah mikrokontroler. Hal ini dikarenakan mkrokontroler memberikan lebih kebanyakan kemudahan-kemudahan dalam pnggunaanya, selain itu mikrokontroler digunakan karena lebih efektif dalam penggunaanya dan dapat diprogram ulang sesuai keinginan. selain menggunakan mikrokontroler digunakan juga remote sebagai alat kontrolnya. Remote control biasanya digunakan untuk mengntrol kerja sebuah alat dengan cara mentranmisikam data control yang di kirim ke pesawat penerima, tetapi pada proyek akhir ini penulis aka mengkombinasikan remote dengan mikrokontroler dan Transistor maka timbul ide untuk membuat tugas akhir dengan judul Kontrol Cahaya Lampu Dengan Menggunakan Remote Berbasis Mikrokontroler Atmega328. diharapkan dengan membuat alat ini pengontrolan terang redupnya cahaya lampu dilakukan dengan lebih mudah dan efektif. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah untuk merancang dan membuat alat pengendali lampu dengan mennggunakan remote control yaitu 1. Bagaimanakah merancang dan membuat kontrol cahaya lampu menggunakan remote control berbasis ATMega328? 2. Berapakah besar arus, tengangan saat dilakukan pengaturan step kecerahan lampu? 3. Berapakah jarak maksimal yang dapat dijangkau remote control untuk mengedalikan lampu pada simulasi pengatur intensitas cahaya? 2. Metode Penelitian Mikrokontroler Mikrokontroler adalah suatu chip dari sebuah rangkaian elektronika. Pada sebuah rangkaian mikrokontroler, chip ATmega 328P adalah otaknya yang mengatur komponen-komponen yang terhubung dengan chip ATmega tersebut. Gambar 1. Mikrokontroler ATmega 328[11] ATmega 328 ini adalah mikrokontroler 8-bit berbasis AVR-RISC buatan ini memiliki 32 KB memori ISP flash dengan kemampuan baca-tulis read write, 1 KB EEPROM, dan 2 KB SRAM. ATmega328 memiliki banyak fasilitas dan kemewahan seperti memiliki 23 jalur general purpose I/O input/output, 32 buah register, 3 buah timer/counter dengan mode perbandingan, interupt internal dan external, serial programmable USART, 2-wire interface serial, serial port SPI, 6 buah channel 10-bit A/D converter, programmable watchdog timer dengan oscilator internal, dan lima power saving mode. Chip bekerja pada tegangan antara ~ Output komputasi bisa mencapai 1 MIPS per Mhz. Maximum operating frequency adalah 20 Mhz. Berikut adalah gambar pin dari mikrokontroler ATmega 328P Gambar 2. Pin mikrokontroler ATmega 328[11] Ada beberapa bagian - bagian dari mikrokontroler beserta fungsinya antara lain a. Interrupt Merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi untuk melakukan interupsi sehingga ketika program sedang berjalan, JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO. 3. NOPEMBER 2016 181 program utama tersebut dapat diinterrupt dan menjalankan program interrupt terlebih dahulu. b. RAM Random Access Memory. RAM digunakan untuk penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya. c. ROM Read Only Memory ROM disebut juga kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh userprogram yang di upload ke mikrokontroler d. Register Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler. e. Input dan Output Pin Pin input adalah bagian yang berfungsi penerima sinyal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media input seperti keypaddansensor. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan sinyal hasil proses dari mikrokontroler. Sistem Minimum ATmega 328 Sistem minimum adalah rangkaian paling sederhana dari mikrokontroler tersebut agar mikrokontroler tersebut dapat bekerja, berikut ini adalah gambar sistem minimum dari mikrokontroler ATmega 328 . Gambar minimum ATmega 328 Modul Radio Modul ini memiliki 4 wireless channel yang bekerja pada frekuensi 315 / 433Mhz menggunakan PT2262 dan PT2272. Modul receiver menggunakan sirkuit LC oscilator yang membentuk sebuah penguat. Sinyal output decode, memiliki bandwidth receive yang lebar, sekitar 10Mhz, namun secara default dengan daya 5V DC. Dapat di lihat pada gambar sebagai berikut Gambar 3. Remote Radio 433 Mhz Tombol remote ada 4pcs, masing-masing berhubungan dengan port D0, D1, D2, D3. Jika salah satu tombol pada remote ditekan , port yang akan bersangkutan akan menghasilkan sinyal high, dapat menjalankan relay. Jika tombol dilepas kembali low. 3. Analisis dan Pembahasan Perancangan Dalam proses pembuatan Kontrol Cahaya Lampu Dengan Menggunakan Remote Berbasis Mikrokontroler Atmega328ini dimulai dari perencanaan blok diagram, perancangan rangkaian, pembuatan layout PCB melakukan pemasangan komponen, penyolderan komponen dan pembuatan program dari sebuah rangkaian yang akan dibuat sehinggga rangkaian dapat bekerja. Perancangan Blok Diagram Alat Perencaanaan blok diagram kontrol cahaya lampu dengan menggunakan remote berbasis mikrokontroler Atmega328 dapat dilihat pada gambar 4 sebagai berikut JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO. 3. NOPEMBER 2016 182 Remote Mikrokontroler ATmega 328 Driver Lampu LampuInput Proses OutputGambar 4. Blok Diagram Perancangan Alat Remote merupakan rangkaian input.. Mikrokontroler Atmega328 merupakan komponen utama yang berfungsi sebagai pengolah data dan mengontrol keseluruhan dari sistem. Lampu adalah sebagai rangkaian output. Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler Rangkaian mikrokontroler merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai pemproses data input dan menghasilkan output. Dalam perancangan rangkaian ini inputdata diperoleh dari sensor dan output data diperoleh dari keluaran mikrokontroler. Gambar 5. Rangkaian Alat Kontrol Cahaya Lampu Dengan Menggunakan Remote Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Rangkaian sistem minimum di atas merupakan rangkaian pemroses data yang diterima dari rangkaian remote. Data atau input yang didapat dan diberikan kepada mikrokontroler yang mana sebelumnya telah diisi dengan program. Pada rangkaian sistem minimum ini hanya dibutuhkan rangkaian untuk mengaktifkan internal clock dan rangkaian power on reset. Diperlukan tambahan komponen sebuah crystal dan satu buah kapasitor, nilai kapasitor yang dipakai adalah 100 nF, sedangkan untuk crystal yang digunakan bernilai 16 MHz. Untuk rangkaian reset terdiri dari sebuah kapasitor dengan nilai 10 nF, resistor 10 K, dan sebuah push button untuk reset secara manual. Rangkaian Output Rangkaian output terdiri dari dua buah rangkaian dilihat pada gambar 6 sebagai berikut JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO. 3. NOPEMBER 2016 183 Gambar 6. Rangkaian output transistor Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak ini agar alat dapat bekerja diperlukannya sebuah perangkat software yang dapat memberikan sebuah kesatuan dengan hardware StartInisialisasi VariabelTerima Input RemoteJika tekan tombol A Tidak Jika tekan tombol B Tidak Jika tekan tombol C dan X=1Tidak Jika tekan tombol D dan Y=1X = 1Terang 1 = 255Lampu 1 hidup terang 100%StopY = 1Terang 2 = 255Lampu 2 hidup terang 100%Terang 1 = terang 1 - 80 Terang 2 = terang 2 - 80Jika tombol ditekan lagi maka lampu akan matiYa Ya Ya YaTerang 1 = terang 1 - 60 Terang 2 = terang 2 - 60Terang 1 = terang 1 - 40Terang 1 = terang 1 - 20Terang 2 = terang 2 - 40Terang 2 = terang 2 - 20Jika tombol ditekan lagi maka lampu akan matiGambar 7. Flowchart Keadaan pertama kali lampu keadaan mati, selanjutnya mikro akan mengecek inputan tombol, jika tidak ada penekanan maka menuju ke program tapi jika menekan tombol remote akan menuju sub program setting waktu dan jika sudah selesai menyetting akan melanjutkan ke pembacaan remote. Pembacaan modul radio ini, mikrokontrolerakan melakukan pembacaan inputdengan bantuan konstanta – konstanta yang sudah di deklarasikan di awal. Setelah mendapatkan hasil perhitungan kemudian melakukan konversi besaran listrik lainnya dengan menggunakan rumus perhitungan. Setelah itu melanjutkan dengan menuju ke sub program pembacaan waktu untuk mendapatkan data pewaktu yang sesuai dengan real time Software Arduino IDE Arduino merupakan salah satu software yang dapat digunakan untuk membuat sebuah program, untuk kemudian ditanamkan ke dalam jenis mikrokontroler dari keluarga AVR. Basis bahasa dari pemrograman arduino adalah bahasa C++. Dapat dilihat pada gambar 8 sebagai berikut Gambar Arduino IDE JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO. 3. NOPEMBER 2016 184 Gambar 9. Pemilihan Chip Mikrokontroler Pada Arduino IDE Proses uploading program ke dalam mikrokontroler dengan meng-klik tombol “upload” pada toolbar sebelah kiri. Apabila proses uploading berhasil maka ditandai dengan tulisan “done Uploading”. Maka mikrokontroler sudah selesai deprogram. Gambar 10. Proses Compiled Program Pada Software Arduino IDE Pengujian Rangkaian Transitor dan Nyala Lampu Pengujian rangkaian Driver Transistor dilakukan untuk mengetahui tegangan output pada Transistor, karena tegangan pada Output dipengauhi oleh tegangan dan arus dari input base transistor. Transistor akan bekerja dengan program pada mikrokontroler. Sedangkan Pengujian nyala lampu dilakukan untuk mengetahui terang redupnya cahaya lampu tersebut. Tabel 1 Data hasil pengukuran Driver Transistor Lampu 1 No DC mA Berdasarkan hasil pengujian rangkaian driver transistor yang telah dilakukan,maka diperoleh hasil yang mana saat lampu terang 0,6 V akan berkurang saat melewati R1 1 K menjadi 0,05 V DC. Hal ini terjadi disebabkan oleh arus yang diturunkan oleh resistor 1 k. Tabel 2. Data hasil pengukuran Driver Transistor Lampu 2 No AC A Perhitungan Daya untuk Nyala Lampu terang Diketahui V = 17,7 V DC I = 0,0119 A Maka P = V × I = 17,7 ×0,0119 = 0,21063Watt JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO. 3. NOPEMBER 2016 185 Tabel 3. Perhitungan Daya Lampu LED DC Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa yang mengakibatkan cahaya lampu menjadi terang dan redup adalah suplai arus dari dari Transistor sesuai dengan program yang telah di upload pada mikrokontroler. Dimana pada keadaan nyala Lampu terang sempurna step 1 transistor akan menghasilkan arus sebesar 0,0119 A dan tegangan sebesar 17,7 V dan menghasilkan daya sebesar 0,21063 W DC. Tabel 4. Pengaruh tombol pada nyala Lampu Hidup dan terang sempurna Hidup dan terang sempurna Analisa Rangkaian Pada saat tombol A untuk lampu 1 di tekan dan tombol C ditekan untuk lampu 2 maka lampu akan menyala terang sempurna. Hal ini disebabkan oleh keluaran mikrokontroler yang mensuplai tegangan dan arus untuk transistor. Trasistor untuk mengurangi dan menambahkan tegangan yang mengalir ke lampu sehingga nyala lampu menjadi bertambah redup. 4. Simpulan Dengan berakhirnya uraian pembahasan dan analisa mengenai kontrol cahaya lampu dengan menggunakan remote berbasis mikrokontroler Atmega328 ini maka dapat simpulkan bahwa 1. Dalam merancang dan membuat control cahaya lampu menggunakan remote control berbasis ATMega328 itu dapat dilakukan dengan cara menggunakan bahasa pemrograman bahasa C untuk digunakan sebagai penerima output dari remote dan mengontrol tengangan pada lampu. 2. Pengukuran pada step 1 besarnya tegangan input transistor yaitu sebesar 0,6 VDC, besaran output transitornya sebesar 17,7 VDC dengan arus sebesar 0,0119. Pengukuran pada step 2 besarnya tegangan input transistor yaitu sebesar 0,58 VDC, besaran output transitornya sebesar 17,2VDC dengan arus sebesar0,0113. Pengukuran pada step 3 besarnya tegangan input transistor yaitu sebesar 0,4 VDC, besaran output transitornya sebesar 16 VDC dengan arus sebesar 0,0098. Pengukuran pada step 4 besarnya tegangan input transistor yaitu sebesar 0,2 VDC, besaran output transitornya sebesar 13,7 VDC dengan arus sebesar0,0078. Pengukuran pada step 5 besarnya tegangan input transistor yaitu sebesar 0,05 VDC, besaran output transitornya sebesar 11,1 VDC dengan arus sebesar 0,0055. 3. Jarak untuk melakukan pengontrolan dengan menggunakan remote, yaitu akan berfungsi baik dengan jarak 0-50 meter tanpa penghalang. Daftar Pustaka [1] AgusPurnama, 2015 Kurva pengisian dan pengosongan kapasitor, diakses tgl 20 mei 2016 [2] Arifudin Zuhri, 2010 . Pengisian dan Pengosongan Kapasitor, diakses tgl 20 mei 2015 [3] AgusPurnama, 2012. Transistor SebagaiSaklar, diakses tgl 24 mei 2016. [4] diakses tgl13 maret 2016 [5] diakses tgl 13 maret 2016 [6] diakses 11 agustus 2016. [7] Kadir. A, 2015, Buku Pintar Pemprograman Arduino, MediaKom, Yogyakarta. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this pengisian dan pengosongan kapasitor, diakses tgl 20 meiAguspurnamaAgusPurnama, 2015 Kurva pengisian dan pengosongan kapasitor, diakses tgl 20 mei 2016Pengisian dan Pengosongan Kapasitor, diakses tgl 20 meiArifudin ZuhriArifudin Zuhri, 2010. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor, diakses tgl 20 mei 2015AguspurnamaAgusPurnama, 2012. Transistor SebagaiSaklar, diakses tgl 24 mei 2016.Buku Pintar Pemprograman ArduinoKadirKadir. A, 2015, Buku Pintar Pemprograman Arduino, MediaKom, Yogyakarta.
Secaraumum ada tiga jenis rangkaian resistor, yakni rangkaian seri, paralel, dan juga campuran. Rangkaian resistor seri adalah kumpulan dua resistor atau lebih yang disusun secara seri sehingga menghasilkan nilai tertentu. Begitu juga rangkaian resistor paralel. Bedanya hanya pada penyusunnannya yang dilakukan secara paralel.
9 tahun agoRangkaian remote control 5 channel ini menggunakan frekuensi radio sebagai sistem transmisi nya, yang mana kebanyakan rangkaian ini dipakai sebagai remote dari mainan Radio Control RC baik itu mobil radio control ataupun pesawat radio penggunaan rangkaian ini cukup luas tidak terbatas pada peralatan mainan radio control saja namun bisa juga digunakan untuk kendali peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lampu, dan peralatan elektronika lain yang membutuhkan kendali remote control ini pada dasarnya terdiri dari IC TX-2B untuk bagian pemancarnya dan IC RX-2b untuk bagian penerimanya. IC TX-2b dan RX-2B adalah IC khusus yang berfungsi sebagai encode dan decoder pada rangkaian remote control yang sudah di desain memiliki 5 channel dengan tegangan operasi 1,5V hingga 5 Volt, dan memiliki daya serap arus yang sangat rendah terutama pada saat stanby tidak lebih dari 10µA, 2 mA pada saat Pemancar dari Remote Control 5 ChannelDari rangkaian diatas, saklar push button S1 sampai S5 merupakan saklar untuk kendali ON/OFF yang akan mengirimkan berupa sinyal kode dan diterima pada bagian penerima nantinya. Resistor R7 berfungsi untuk menentukan frekuensi kerja dari rangkaian, sedangkan R1 dan dioda zenner D1 membuat tegangan kerja menjadi stabil pada tegangan 3V pada saat rangkaian diberikan power supply 9 pembangkit frekuensi radio yang akan digunakan sebagai frekuensi pambawa pemodulasi dari encoder, dibangun transistor Q1 beserta X1 untuk menentukan frekuensi kerja dari radio control tersebut. Karena sinyal osilator ini masih lemah, maka dikuatkan lagi dengan transistor Q2 yang pada akhirnya dapat di pancarkan melalui antena dengan sinyal yang cukup ini adalah bagian penerima/decoder dari remote control 5 channelBagian Penerima dari Remote Control 5 channelPada bagian output OP1 sampai OP5 dari rangkaian diatas akan menghasilkan kondisi 1 pada saat saklar dari bagian pemancarnya ditekan. bagian output OP1 sampai OP5 ini dihubungkan dengan rangkain driver untuk menggerakan driver relay dari Remote COntrol 5 ChannelUntuk rangkaian driver relay seperti gambar diatas, rangkaiannya sangat sederhana, dengan hanya terdiri dari sebuah transistor, Relay dan sebuah resistor untuk menahan arus dari output decoder. Relay akan bekerja ketika masukan input pada basis transistor bernilai The Author
CariSeleksi Terbaik dari rangkaian remote control untuk lampu Produsen dan Murah serta Kualitas Tinggi rangkaian remote control untuk lampu Produk untuk indonesian Market di alibaba.com
Umumnya instalasi penerangan menggunakan saklar manual untuk menghidupkan dan mematikan lampu listrik melalui kabel penghubung. Sistem ini selain kurang efisien juga bisa menimbulkan jatuh tegangan atau rugi-rugi energi bila jarak lampu dengan saklar penghubung agak jauh. Apalagi bila ada sambungan yang longgar, maka bisa mengakibatkan pemanasan yang menimbulkan arus yang berlebihan, bahkan bisa menyebabkan ini bertujuan untuk membuat sebuah alat pengendali lampu penerangan dengan menggunakan infra merah. Remote control infra merah ini dapat menggantikan fungsi saklar yang biasa digunakan pada instalasi penerangan tanpa menggunakan kabel penghubung. Perencanaan alat ini dilakukan dengan menggunakan sinyal data 660 Hz sedangkan sinyal carrier menggunakan frekuensi 40 Khz. Hasil pengukuran osiloskop pada frekuensi data diperoleh pengukuran 666,67 Hz atau terdapat perbedaan sekitar 1,01 %. Kemudian pada pembangkit carrier diperoleh pengukuran frekuensi sekitar 41,67 Khz atau terdapat perbedaan sekitar 4,18 %. Hasil pengujian alat menunjukkan bahwa remote kontrol ini telah berfungsi dengan baik sesuai dengan apa yang direncanakan, yaitu dapat menghidupkan dan mematikan lampu penerangan tanpa menggunakan saklar biasa. Pengontrolan lampu dapat dilakukan dengan baik sampai pada jarak 9 meter dengan sudut penerimaan 0 – 20 derajat.. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Media Elektro , Vol. 1, No. 1, April 2012 ISSN 9772252- 669007 28 PERANCANGAN REMOTE KONTROL UNTUK MENGENDALIKAN LAMPU PENERANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SINYAL INFRA MERAH Sudirman S., Daniel Adutae, Sri Kurniati A. Staf Dosen Sains dan Teknik Undana Kupang Email sridirman daniel_adutae dan sri_kurniatia Abstrak Umumnya instalasi penerangan menggunakan saklar manual untuk menghidupkan dan mematikan lampu listrik melalui kabel penghubung. Sistem ini selain kurang efisien juga bisa menimbulkan jatuh tegangan atau rugi-rugi energi bila jarak lampu dengan saklar penghubung agak jauh. Apalagi bila ada sambungan yang longgar, maka bisa mengakibatkan pemanasan yang menimbulkan arus yang berlebihan, bahkan bisa menyebabkan kebakaran. Paper ini bertujuan untuk membuat sebuah alat pengendali lampu penerangan dengan menggunakan infra merah. Remote control infra merah ini dapat menggantikan fungsi saklar yang biasa digunakan pada instalasi penerangan tanpa menggunakan kabel penghubung. Perencanaan alat ini dilakukan dengan menggunakan sinyal data 660 Hz sedangkan sinyal carrier menggunakan frekuensi 40 Khz. Hasil pengukuran osiloskop pada frekuensi data diperoleh pengukuran 666,67 Hz atau terdapat perbedaan sekitar 1,01 %. Kemudian pada pembangkit carrier diperoleh pengukuran frekuensi sekitar 41,67 Khz atau terdapat perbedaan sekitar 4,18 %. Hasil pengujian alat menunjukkan bahwa remote kontrol ini telah berfungsi dengan baik sesuai dengan apa yang direncanakan, yaitu dapat menghidupkan dan mematikan lampu penerangan tanpa menggunakan saklar biasa. Pengontrolan lampu dapat dilakukan dengan baik sampai pada jarak 9 meter dengan sudut penerimaan 0 – 20 derajat.. Abstract Generally installation of lighting applies manual switches to turn-on and turn-off the light electricity through connection cable. This system besides less efficiently also able to generate voltage shoot or losses energy if lamp distance with rather far linkage switches. More than anything else if there are any diffuse joint, hence can result heating generating over current, even can cause burning. This paper aim to make a controller device by using infrared. Remote infrared control can replace function of switches that is commonly use at installation of lighting without using connection cable. Planning of this device done by using data signal 660 Hz while signal carrier applies frequency 40 Khz. Result of gauging of oscilloscope at data frequency is obtained by gauging of 666,67 Hz or there is difference around %. Then at generator carrier is obtained by gauging of frequency around Khz or there is difference around %. Result of assaying of device indicates that remote control has functioned carefully as according to what planned, that is can turn-on and tirn-off lighting without using switches. Lamp controller can be put accross comes up with distance 9 meter with acceptance angle 0 - 20 degrees. Keywords Control Remotes, Lamps Installation, Red Infra Jurnal Media Elektro , Vol. 1, No. 1, April 2012 ISSN 9772252- 669007 29 1. Pendahuluan Umumnya instalasi penerangan menggunakan saklar manual untuk menghidupkan dan mematikan lampu listrik melalui kabel penghubung. Sistem ini selain kurang efisien juga bisa menimbulkan jatuh tegangan atau rugi-rugi energi bila jarak lampu dengan saklar penghubung agak jauh. Apalagi bila ada sambungan yang longgar, maka bisa mengakibatkan pemanasan yang menimbulkan arus yang berlebihan, bahkan bisa menyebabkan kebakaran. Dengan adanya kemajuan teknologi di bidang elektronika telah memberikan keuntungan, yaitu membuat aktifitas manusia menjadi lebih mudah dan praktis, sekaligus juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu teknologi elektronika yang membuat aktifitas manusia lebih mudah dan praktis adalah pengendalian tanpa kabel atau remote control. Beberapa penelitian terdahulu telah banyak merancang remote control untuk pengendalian aplikasi listrik seperti penggunaan sinyal DTMF [1], mikrokontroller [2], [3], Infra Merah dan kombinasi mikrokontroler [4], bahkan dengan menggunakan Bluetooth [5] . Umumnya pengendalian remote control pada peralatan / piranti listrik banyak menggunakan infra merah, karena tidak dipengaruhi oleh gelombang radio. Infra merah adalah gelombang elektromagnetik yang tidak dapat ditangkap mata, dengan panjang gelombang antara 0,78 m sampai 1mm. Daerah infra merah mulai dari perbatasan sinar merah yang dapat tertangkap mata sampai ke dalam gelombang mikro. Sinar infra merah dapat ditangkap melalui pelat-pelat fotografis khusus [6] . 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan eksperimen dengan tahapan sebagai berikut a. Studi literatur yaitu mempelajari teori-teori yang mendukung perancangan dan pembuatan alat b. Perancangan blok diagram dan pembuatan skema rangkaian yang mengacu pada blok diagram alat. c. Pembuatan alat - Merencanakan tata letak komponen dan lay out rangkaian. - Mencetak layout rangkaian ke papan PCB Printed Circuit Board. - Perakitan komponen pada PCB. d. Pengujian alat - Melakukan pengukuran dan pengujian untuk mengetahui sistem kerja pada beberapa blok rangkaian dengan menggunakan Osiloskop, Frekuensi Counter dan Multimeter - Melakukan pengujian aplikasi alat pada lampu penerangan. Desain Perangkat Keras Gambar 1. Diagram Instalasi Penerangan dengan Denggunakan Infra Merah Berdasarkan Gambar 1, maka dibutuhkan suatu peralatan sebagaimana lazimnya digunakan dalam instalasi listrik seperti a. Suatu pemutus dan penghubung jalur sebagai pengganti saklar lampu dan kabel dengan relai. b. Untuk membuat relai bekerja dibutuhkan suatu remote infra merah dan penerima remote infra merah dan pengontrol relai. c. Catuan tegangan yang baik agar penerima remote infra merah, pengontrol relai dan relainya dapat bekerja. Dari alur di atas maka dibuatlah blok diagram alat seperti pada Gambar 2 Jurnal Media Elektro , Vol. 1, No. 1, April 2012 ISSN 9772252- 669007 30 Gambar 2. Blok Diagram Alat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Pengujian Pada Pembangkit Frekuensi Data Pada blok ini dilakukan pengukuran menggunakan frekuensi Counter tipe GFC-8010G dan pengamatan sinyal menggunakan Osiloskop tipe GOS 622G. Gambar 3 Rangkaian Pengujian pada Pembangkit Frekuensi Pengukuran dilakukan pada astabil pembangkit frekuensi data yaitu, dengan menghubungkan kanal frekuensi counter ke output kaki 3 IC555 dari astabil pembangkit sinyal data dan melakukan penyetelan VR2 sehingga didapatkan tampilan 660 Hz pada frekuensi counter. Kemudian menghubungkan kanal osiloskop ke output tersebut kaki 3 IC555 dan mengamati bentuk gelombang sinyal data pada tampilan osiloskop. Hasil pengamatan ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4 Bentuk Gelombang Sinyal Data 2 Pengujian Pada Pembangkit Frekuensi Carrier Pengukuran dilakukan pada astabil pembangkit frekuensi carrier yaitu, dengan menghubungkan kanal frekuensi counter ke output kaki 3 IC555 dari astabil pembangkit sinyal carrier dan melakukan penyetelan VR1 sehingga didapatkan tampilan 40 KHz pada frekuensi counter. Kemudian menghubungkan kanal osiloskop ke output tersebut kaki 3 IC555 dan mengamati bentuk gelombang sinyal data pada tampilan osiloskop. Hasil pengamatan ditunjukkan pada Gambar 5. Pembangkit frekuensi carrier Pembangkit frekuensi Data Merah Infra Merah dan Titik Pengujian sinyal carrier Titik Pengujian sinyal data Jurnal Media Elektro , Vol. 1, No. 1, April 2012 ISSN 9772252- 669007 31 Gambar 5. Bentuk Gelombang Sinyal Carrier 3. Pengujian Pada Modulator Pengujian pada blok ini dilakukan dengan menghubungkan kanal osiloskop untuk mengamati bentuk sinyal modulasi dengan titik pengujian pada kaki 3 output NAND-1 dan kaki 10 output NAND-2 IC 4093. Gambar 6. Rangkaian Pengujian pada Modulator Hasil pengamatan sinyal modulasi pada tampilan osiloskop dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Bentuk Gelombang Output NAND-1 Hasil pengujian pada kaki 3 terlihat adanya proses modulasi sinyal carrier dan sinyal data . Pada saat data berlogika 0 sinyal carrier diteruskan. Selanjutnya dilakukan pengujian pada kaki 10. Dari pengujian yang dapat dilihat pada Gambar 8 adanya proses pembalikan oleh gerbang NAND-2. Dari pembalikan ini terlihat bahwa di dalam sinyal data yang berlogika 1 terdapat sinyal carrier dengan frekuensi yang tinggi. Sinyal inilah yang akan dipancarkan oleh LED infra merah. Gambar 8. Bentuk Gelombang Output NAND-2 4. Pengujian pada filter Pengujian pada Lowpass Filter Pengujian ini untuk mengetahui apakah rangkaian lowpass filter dapat meredam sinyal carrier dan melewatkan sinyal data yaitu dengan menghubungkan kanal Osiloskop pada keluaran filter lowpass dan mengamati sinyal keluaran tersebut. Rangkaian pengujian pada filter dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Rangkaian Pengujian pada Filter Jurnal Media Elektro , Vol. 1, No. 1, April 2012 ISSN 9772252- 669007 32 Gambar 10. Bentuk Gelombang Sinyal Output Lowpass Filter Dari pengujian diketahui bahwa, hanya frekuensi data yang dilewatkan oleh rangkaian filter lowpass. Pengujian pada Tone Decoder Pengujian ini untuk mengetahui output tone decoder, yaitu dengan memasang LED pada output tone decoder dan mengukur tegangan output dengan voltmeter tipe HELES SP-38D. Jika tone decoder tidak mendeteksi sinyal data maka outputnya high LED on dan jika mendeteksi sinyal data outputnya low LED off. Hasil pengujian dan pengukuran adalah sebagai berikut - Pada saat tone decoder tidak mendeteksi sinyal data, LED terlihat on. Tegangan keluaran yang terukur oleh Voltmeter terbaca 4,84 volt.\ - Dengan mengaktifkan transmitter sambil melakukan penyetelan pada VR3 diperoleh keluaran low, yaitu LED off. Dari penyetelan VR3 diperoleh keluaran low, yaitu LED off dengan tegangan low terukur pada voltmeter sebesar 0,32 volt. Dari pengujian ini diketahui bahwa tone decoder dapat berfungsi. 5. Pengujian Pada Flip-Flop Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui output filp-flop dengan memasang LED pada output flip-flop. Gambar 11. Rangkaian Pengujian pada Flip-Flop Dari Gambar 11, maka jika flip-flop mendapat input high maka outputnya akan low dan jika flip-flop mendapat input low maka outputnya akan high. Dari pengujian diketahui bahwa flip-flop dapat berfungsi yaitu LED off jika flip-flop mendapat input high dan LED on jika flip-flop mendapat input low. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah dilakukan pengujian pada beberapa blok, maka dilakukan pengujian aplikasi pada lampu penerangan untuk mengetahui apakah alat ini dapat berfungsi atau tidak. Dari hasil pengujian ini dapat diketahui, bahwa alat ini dapat berfungsi karena lampu dapat dinyalakan dan dihidupkan dengan menekan saklar pada tombol remote control. Untuk mengetahui jarak pengontrolan maksimum yang dicapai oleh remote control, maka dilakukan pengujian dari jarak berbeda dengan sudut penerimaan yang berbeda. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil pengujian jarak pengontrolan dengan sudut penerimaan Sudut Pemancaran Derajat Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal kurang baik Tidak ada sinyal Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal kurang baik Tidak ada sinyal Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal kurang baik Tidak ada sinyal Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal kurang baik Tidak ada sinyal Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal kurang baik Tidak ada sinyal Jurnal Media Elektro , Vol. 1, No. 1, April 2012 ISSN 9772252- 669007 33 Sudut Pemancaran Derajat Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal kurang baik Ada sinyal kurang baik Tidak ada sinyal Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal baik Ada sinyal kurang baik Tidak ada sinyal Tidak ada sinyal Ada sinyal baik Ada sinyal kurang baik Tidak ada sinyal Tidak ada sinyal Tidak ada sinyal Tidak ada sinyal Keterangan 1. Ada sinyal baik 1 pengontrolan relai bekerja 2. Ada sinyal kurang baik 3 sampai 5 pengontrolan relai bekerja 3. Tidak ada sinyal 1 sampai 5 pengontrolan relai tidak bekerja Gambar 12 Pengontrolan dengan Sudut Penerimaan Dari pengujian diketahui bahwa semakin jauh jarak pengontrolan dengan sudut penerimaan yang semakin besar, kualitas pengontrolannya semakin berkurang. Jarak kontrol maksimum yang dicapai adalah 9 meter. 4. Kesimpulan Dari perancangan dan pengujian alat dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut 1. Pengontrolan lampu penerangan yang menggunakan remote control infra merah dapat dibuat dengan cara - Membuat pengirim infra merah dengan cara menumpangkan frekuensi data sebesar 600 Hz kepada frekuensi carrier pembawa sebesar 40 khz. Selanjutnya dimodulasi untuk mendapatkan penguatan dan dikirim melalui lampu infra red. - Membuat penerima infra merah melalui suatu foto detektor, kemudian frekuensi carrier di filter untuk memisahkan frekwensi carrier dan frekuensi data. Selanjutnya frekuensi carrier dibuang dan frekuensi data diteruskan melalui tone decoder untuk mendapatkan kembali sinyal data sebesar 600 Hz. Kemudian sinyal data tersebut diperkuat melalui modulator untuk memicu basis transistor, sehingga transistor dapat mengalirkan arus ke gulungan relai. Jika relai bekerja, maka saklar dapat menghubungkan tegangan dari suplay AC ke lampu. 2. Pengontrolan lampu dapat dilakukan dengan baik pada jarak 9 meter dengan sudut penerimaan 0 – 20 derajat DAFTAR PUSTAKA [1] Pratolo Rahardjo. 2009. Alat Penjadwal On-Off Titik Beban Rumah Tangga Yang Diakses Dengan Telepon DTMF. Jurnal Teknologi Elektro. Vol. 8 No. 2 Juli-Desember 2009. Universitas Udayana. [2] Khakim, Lukman. 2010. Perancangan Remote Control untuk Mengendalikan Kipas Angin Berbasis Mikrokontroler AT90S2313 dan ATmega8. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. [3] Nurhatisyah dan Nasrul Harun. 2008. Perancangan Prototype Kontrol Pemakaian Peralatan Listrik Dengan Remote Control Berbasis Mikrokontroller AT89C51. Percikan. Vol. 91 Edisi Agustus. Poltek Negeri Padang. [4] Viky Surya Abadi. 2009. Perencanaan dan Pembuatan Remote Control Lampu dan Peralatan Elektornika Rumah Home Remote Control Secara Wireless RF Berbasis Mikrokontroller PIC. Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Muhammadiyah Malang. [5] IyusIrwanto. 2009. Perancangan Sistem Hp Client untuk Aplikasi Remote Control Pc Berbasis Bluetooth. Tugas Akhir, Teknik informatika Fakultas Teknologi Informasi ITS. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
DapatkanDiskon 10% untuk pembelian LAMPU LED STRIP RGB 5050 10 METER 12V 5A WITH 24 KEY REMOTE - AU301. Beli Produk Perlengkapan Dapur Hanya di Blibli. ️ 15 hari retur
FilterElektronikLampuTV & AksesorisMainan & HobiMainan Remote ControlOtomotifSpare Part MobilMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 324rb+ produk untuk "lampu remote control" 1 - 60 dari 324rb+UrutkanAdFitting Lampu Remote Control Sunfree E27 2%Kab. SlemanGudang led 3AdLampu Jalan Tenaga Surya 3 Modes lampu tenaga surya otomatis outdoor - remote 2%Jakarta BaratPaleo 500+AdMega ElectrodealsFitting Lampu dengan Remote Control.....1 Remote 2 BaratHokkee 500+Adlampu jalan tenaga surya new lampu taman tenaga surya otomatis outdoor - Remote 2%Jakarta BaratPaleo 60+AdJIOR 1000W lampu jalan tenaga surya IP67 tahan air lampu solar cell - Remote 100+Mega ElectrodealsUPHOME Lampu Tidur Led Wireless Remote Control 3 Color Gaya UtaraUPHOME Official 1 rb+TerlarisTaffware HUMI H24 Humidifier Diffuser Lampu Remote Control UtaraTech and Life 1 rb+Fitting Lampu Remote Control E27 - Fitting Lampu Bohlam BaratPINZY Official 1 rb+Mega ElectrodealsSTRIP LED 2835 5050 RGB REMOTE CONTROL / PAKET 5M 10M LAMPU STRIP 2%Jakarta 1 rb+Mega ElectrodealsLampu Tidur Remote Control Lampu Tidur LED Digital Lampu 1%Jakarta 16
Harga Fitting Lampu Bohlam E27 Wireless Remote Control Light Bulb HolderRp48.300: Harga: Fitting lampu remote E27 220VRp61.750: Harga: Fitting Lampu Remote, 2 LampuRp110.000: Harga: Fitting Lampu Remote Control E27 220V Socket #bohlam#wireless#saklarRp55.000: Harga: Fitting fiting timer lampu otomatis sensor remot androidRp60.000
Tentu kita sudah tidak asing dengan benda satu ini,banyak peralatan listrik dan peralatan rumah tangga ataupun kendaraan menggunakan remot control untuk menyalakan dan mematikan dari jarak jauh,misalnya remot untuk tv,remot untuk ac remot vcd player dan lain-lain. Kali ini saya akan bagikan skema rangkaian remot control yang sangat mudah di buat dan component sangat mudah di beli di pasaran dan tentu harga component sangat murah. Rangkaian remot control ini di bisa di gunakan untuk untuk menyalakan peralatan listrik,misalnya saja lampu listrik,kipas angin,pompa air yang di nyalakan secara manual,dll. Remot control ini memiliki kemampuan menyalakan alat listrik sampai dengan 10 amphere,akan tetapi lebih baik di gunakan untuk menyalakan peralatan listrik di bawah 10 amphere agar relay lebih awet,karna relay yang di gunakan memiliki kemapuan hanya 10 amphere saja. Sedangkan untuk IR nya bisa di beli di toko elektronik atau bisa menggunakan IR bekas tv atau bekas dvd,sedangkan component yang lain sangat banyak di pasaran seperti resistor,transistor,condensator,led dan ic. Menghambat putaran kwh cek di SINI component yang perlu di siapkan adalah IC 1 CD 4017 1 PCS TRANSISTOR BC 557 1PCS TRANSISTOR BC 547 1 PCS RESISTOR 47 OHM 1 PCS RESISTOR 220 KILO 1 PCS RESISTOR 1 KILO 1 PCS RESISTOR 330 OHM 2 PCS DIODA 1N4007 1 PCS LED MERAH 1 PCS LED HIJAU 1 PCS RELAY 1 PCS Dan berikut skemanya Dan berikut adalah vedionya
1 Skema Rangkaian. Gambar rangkaian Remote Control Infrared . 2. Alat / Bahan. Arduino : 1 buah; Breadboard : 1 buah LED dengan warna berbeda : 4 buah Infrared Receiver TSOP38238 : 1 buah Resistor 220Ω : 1 buah
0% found this document useful 0 votes28 views2 pagesDescription.Copyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes28 views2 pagesRangkaian Lampu Kamar Dengan Remote ControlJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
JoF1TtJ. w6nxf4cgk7.pages.dev/309w6nxf4cgk7.pages.dev/262w6nxf4cgk7.pages.dev/324w6nxf4cgk7.pages.dev/364w6nxf4cgk7.pages.dev/359w6nxf4cgk7.pages.dev/470w6nxf4cgk7.pages.dev/228w6nxf4cgk7.pages.dev/387
rangkaian remote control untuk lampu